Cilegon,kompaspemburukeadilan.com– Siswa SD Negeri Sukmajaya 1 telah menunjukkan kreativitas luar biasa dengan memanfaatkan barang bekas menjadi berbagai kerajinan yang unik. Kegiatan daur ulang ini bukan hanya mengasah keterampilan praktis, tetapi juga melatih kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, serta menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan sejak usia dini.
Dengan antusiasme yang tinggi, para siswa membawa berbagai barang bekas seperti kardus, sendok plastik, dan tutup botol untuk merancang proyek kerajinan. Dengan peralatan sederhana, mereka mulai menyusun barang-barang tersebut menjadi karya yang berguna, seperti lampion, bingkai foto, dan tempat bunga. Proses kreatif ini tidak hanya melibatkan imajinasi, tetapi juga kerjasama tim yang kuat di antara mereka.Senin, (4/11/2024).
Kepala SDN Sukmajaya 1, Suciati Purwaningsih, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila pada generasi muda. Melalui kegiatan ini, siswa diajarkan untuk memanfaatkan bahan bekas, seperti plastik dari botol air mineral, stik es krim, dan pipet, bahkan kardus bekas yang kemudian diolah menjadi kerajinan tangan. Hasil karya tersebut tidak hanya memperindah ruang kelas, tetapi juga memberikan pengalaman berharga dalam mengelola limbah.
Lebih lanjut, Suciati menekankan pentingnya mengajak siswa untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan. Dengan mengolah bahan bekas menjadi kerajinan yang menarik, siswa diharapkan bisa mengurangi sampah dan berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat, baik di sekolah maupun di rumah.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak siswa untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dengan mengurangi limbah. Kami percaya bahwa pengolahan bahan bekas menjadi kerajinan tangan yang menarik dapat menjadi langkah awal yang baik,” ungkap Suciati.
Suciwati juga berharap agar siswa dapat menjadi pelopor dalam pengelolaan bahan bekas di masyarakat. Kerajinan yang dihasilkan tidak hanya memiliki nilai estetika tetapi juga nilai ekonomi, sehingga para siswa dapat memanfaatkannya secara mandiri. Ia menambahkan, “Kami berharap hasil kerajinan ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan bagi siswa jika dijual pada acara-acara sekolah.”
Lebih lanjut, Suciati ingin mendorong kreativitas baik siswa maupun guru dalam memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di sekitar mereka. “Kami ingin menjadikan barang-barang yang terabaikan menjadi sesuatu yang dapat dipajang dan terlihat menarik. Harapannya, kegiatan ini dapat memberikan pendapatan tambahan bagi siswa dan menjadikan mereka lebih kreatif,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan bahwa tidak perlu mencari barang bekas dengan susah payah. “Siswa bisa membawa satu botol atau satu kresek besar dari rumah. Saya sendiri sering membawa barang-barang bekas dari rumah untuk mendukung kegiatan ini,” tambah Suciati.
Dengan inisiatif ini, SD Negeri Sukmajaya 1 tidak hanya menciptakan kerajinan yang bernilai, tetapi juga membangun kesadaran lingkungan di kalangan siswa. Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan dapat terintegrasi dengan pelestarian lingkungan dan pengembangan kreativitas, yang semuanya dimulai dari hal-hal kecil yang ada di sekitar kita. Melalui langkah ini, diharapkan generasi mendatang akan lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan mampu mengolah limbah menjadi sesuatu yang berguna.By, neli