KompasPemburuKeadilan.com, POHUWATO – Rakyat Penambang dan Forum Karang Taruna Kabupaten Pohuwato, melakukan buka puasa bersama ratusan anak yatim dan penghafal al-qur’an di Masjid Kapal Munzalan Kabupaten Pohuwato, pada Jum’at, (14/03/2025). “Sebelumnya kita sudah melakukan kegiatan berbagi takjil di 5 kecamatan, yakni di Buntulia, Duhiadaa, Patilanggio, Paguat dan Kecamatan Randangan,”ucapnya. Menurut Abdul Karim Pakaya, Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang digelar Rakyat Penambang dan Karang Taruna Pohuwato, selama pelaksanaan ibadah bulan suci ramadhan. “Ini sudah giat yang sudah kesekian kali kita gelar, kita berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan berbagi selama bulan suci ramadhan,” ungkap Abdul Karim Pakaya. Selain itu, dirinya juga mengungkapkan bahwa rencananya kegiatan serupa akan digelar di 13 Kecamatan se-Kabupaten Pohuwato “Semua Kecamatan insyaallah akan kita kunjungi untuk menggelar kegiatan yang serupa,” tutur Abdul Karim “Ini semua merupakan hasil urunan dari para penambang, kemudian berkolaborasi dengan kami Karang Taruna. Kami berdoa semoga para penambang ini diberi kesehatan dan rezeki yang lapang oleh ALLAH SWT,” tandasnya
Kategori: DAERAH
Kasus KDRT di Paguat Berakhir Damai IM Cabut Laporannya di Polres Pohuwato
KompasPemburuKeadilan.Com, POHUWATO – Kasus KDRT yang di alami oleh salah satu ibu rumah tangga berinisial IM, akhirnya berakhir damai usai melakukan mediasi di kantor Desa Soginti dan mencabut laporannya terhadap CL di Polres Pohuwato. Hal itu terlihat pada saat korban menyerehakan, surat pernyataan dan pencabutan laporan serta dilakukan pemeriksaan saksi di pihak kepolisian pada, senin (27/01/2025). IM mengatakan, bahwa insiden KDRT yang dialami pada beberapa hari kemarin, merupakan puncak dari kesabaran yang tak kunjung mendapat perhatian dari sang suami. “Usai melaporkan suami, saya berfikir bahwa pertimbangan untuk memaafkan hadir dari hati kecil saya sendiri, sehingga dengan senang hati saya memaafkan,”kata IM usai mencabut laporannya di polres Pohuwato. IM juga menyampaikan, sang suami telah mengaku bersalah dan tidak mengulangi kesalahan yang sama pada kemudian hari. “Alhamdulillah usai melakukan mediasi di kantor Desa Soginti, sang suami berjanji tidak akan mengulangi hal yang sama,”ungkapnya.
Warga Desa Dulomo dan Manawa Terima Bantuan Sembako dari Rakyat Penambang
KompasPemburuKeadilan.com, POHUWATO – Program Jum’at Berkah yang digagas oleh rakyat penambang bekerja sama dengan Karang Taruna Kabupaten Pohuwato kembali hadir menyapa masyarakat. Kali ini, giliran warga Desa Dulomo dan Desa Manawa, Kecamatan Patilanggio, yang menerima manfaat dari program berbagi ini. Penyaluran bantuan berupa sembako dilakukan di dua lokasi berbeda, yakni di Kantor Desa Manawa dan di Kantor Camat Patilanggio untuk warga Desa Dulomo. Kegiatan ini menjadi penutup rangkaian penyaluran di Kecamatan Patilanggio sebelum dilanjutkan ke kecamatan lain. “Alhamdulillah, penyaluran di Kecamatan Patilanggio telah selesai. Masih ada beberapa kecamatan lagi yang akan kami tuntaskan. Insya Allah, program ini akan terus berlanjut,” ujar Ketua Karang Taruna Kabupaten Pohuwato, Abdul Karim Pakaya, Jum’at (24/01/2025). Abdul Karim, yang akrab disapa Ucen, menyebutkan bahwa program ini merupakan wujud dukungan penambang lokal terhadap upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Semoga bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat, khususnya di Kecamatan Patilanggio,” tambah Ucen. Sementara itu Kepala Desa Dulomo, Risman Igirisa, juga memberikan apresiasinya atas inisiatif penambang lokal yang bekerja sama dengan Karang Taruna Kabupaten dan Kecamatan. “Ini adalah langkah yang sangat baik. Apalagi ini murni dari inisiatif penambang lokal untuk mendukung program pemerintah. Insya Allah, program seperti ini bisa terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi masyarakat yang lebih luas,” ujarnya.
Pecah Kepala dan Patah Tangan, Nasib Yang di Alami Dua Korban di Wilayah Tambang Ilegal Potabo
KompasPemburuKeadilan.Com, POHUWATO – Aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato kembali memakan korban, Jum’at (24/01/2025). Insiden terjadi di wilayah tambang ilegal Potabo yang menyebabkan dua pekerja mengalami luka serius. Menurut informasi yang dihimpun, satu korban mengalami pecah kepala, sementara satu lainnya patah tangan akibat tertimpa batu di lokasi tambang tersebut. “Saya dengar ada yang celaka, satu kena batu dan sekarang mereka lagi dibopong dari lokasi tambangnya Ka Zai,” ujar sumber yang enggan disebutkan namanya. Korban disebut merupakan pekerja dari salah satu pelaku usaha berinisial ZU alias Ka Zai, yang diketahui anak buah dari seorang pengusaha lain berinisial NK. Namun, menurut sumber tersebut, para korban tidak mendapatkan perhatian atau bantuan dari pihak pengusaha tambang. “Parahnya, mereka tidak diurus oleh pelaku usahanya,” tambahnya. Saat ini, korban tengah berada di rumah sakit umum daerah bumi panua untuk mendapatkan penanganan medis. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang terkait kejadian ini. Tambang ilegal di wilayah Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato kembali menjadi sorotan karena sebelumnya aktivitas tersebut juga menyebabkan longsor yang memakan korban hingga meninggal dunia.
Desa Sukamakmur – Iloheluma Dapat Santunan Bantuan Jumat Berkah Dari Penambang dan Karang Taruna
KompasPemburuKeadilan.Com, POHUWATO – Dua desa di Kecamatan Patilanggio, kembali menerima bantuan santunan Jumat berkah dari Rakyat Penambang, berkolaborasi dengan Karang Taruna Kabupaten Pohuwato, jumat (17/01/2025). Dua Desa tersebut yakni Desa Suka Makmur dan Desa Iloheluma, Kecamatan Patilanggio, pada penyerahan santunan tersebut di hadiri langsung oleh kepala desa Suka Makmur Badrun Yonu, Sekretaris Karang Taruna Kecamatan Patilanggio Yusran Halidu, dan ketua Karang Taruna Kabupaten Pohuwato Abdu Karim Pakaya dan masyarakat penerima bantuan. Dalam kesempatan itu, kepala desa Suka Makmur Badrun Yonu menyampaikan, ucapan terimakasih kepada para pihak yakni para pelaku usaha tambang dan Karang Taruna yang telah senantiasa melirik Desa Suka Makmur dalam pemberian bantuan kali ini. “Kami ucapkan terimakasih dan apresiasi, semoga segala sesuatu yang di persembahkan kepada kami yang ada di Suka Makmur ini insyaallah di nilai ibadah, dan teman-teman yang ikut dalam kegiatan kemanusiaan ini di luaskan rezekinya,”ucap Badrun Yonu. Badrun Yonu mengatakan, bahwa dirinya selaku Kepala desa di tempat tersebut tidak menduga akan mendapatkan bagian yang sama, seperti desa-desa yang lainnya. “Kalau kita lihat dari letak wilayah dari aktivitas pertambangan yang berada di wilayah Pohuwato, mungkin kami masih masuk dalam wilayah tambang tersebut karena Masi meliputi kecamatan Patilanggio,”ujar Badrun. Rasa Bangga dan senang pun tutur Badrun, tak bisa terbendung lagi, karena dengan kepedulian sosial oleh Para penambang emas dan Karangtaruna Pohuwato terhadap program pemberian santunan bantuan kepada masyarakat. Sementara itu Ketua Karang Taruna Pohuwato Abdu Karim Pakaya menjelaskan, bahwa dirinya turut berterimakasih kepada kepala desa dan jajaran serta bantuan kehadiran dari teman-teman karang taruna kecamatan yang turut hadir dalam pemberian santunan bantuan kepada masyarakat Desa Suka Makmur. “Sebagai informasi kepada kita semua bahwa, kegiatan kami hari ini merupakan kolaborasi para penambang dan karang taruna kabupaten itu sendiri,”urai Abdul Karim Pakaya. Abdul Karim Pakaya, membeberkan, bahwa kegiatan santunan bantuan sosial pada hari ini merupakan Desa ke tiga dan empat yang berada di Desa Iloheluma. “Insyaallah minggu depan kita akan menyalurkan lagi bantuan yang sama di desa dulomo, dan Desa Manawa,”terangnya. Permohonan maaf juga di sampaikan ketua karang taruna Pohuwato, karena pemberian bantuan ini sesederhana mungkin yang di berikan kepada masyarakat. “Ini juga dalam rangka membantu pemerintah daerah, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat itu sendiri walaupun hanya sedikit dengan jumlah penerima 30 orang,”tandasnya.
Tegas, Ketua DPRD Pohuwato Minta Kapolres Proses Hukum Tindak Pengrusakan Kantor Bupati
KompasPemburuKeadilan.Com, POHUWATO – Ditengah orasi hangat yang dilayangkan oleh aktivis Barakuda Sonni Samoe, di berhentikan sementara oleh tokoh masyarakat Pohuwato. Dimana dirinya menilai bahwa gerakan tersebut telah menimbulkan kericuhan seperti merusak fasilitas pemerintah daerah. Melihat hal tersebut ketua DPRD Kabupaten Pohuwato Beni Nento, meminta kepada pihak kepolisian agar dapat di proses secara hukum oknum-oknum yang telah merusak pasilitas pemerintah daerah kabupaten Pohuwato. “Saya terima Aksi demo teman-teman, tapi saya tegas menyampaikan, bahwa saya meminta di proses hukum atas pengrusakan yang dilakukan,”ujar Beni Nento saat menerima Aksi demo di depan gedung DPRD Pohuwato, Senin (16/12/2024). Terlihat Ketua DPRD kabupaten Pohuwato Beni Nento, dengan terang-terangan melayangkan perihal video dirinya yang meminta secara tegas, kepada Kepala Kepolisian Resort Polres Pohuwato (Kapolres) agar memproses hukum kepada para perusak di daerah kabupaten Pohuwato. “Kami meminta dengan tegas kepada Kapolres agar memproses hukum kepada para perusak di daerah kita ini,”pinta Beni dengan tegas. Sebelumnya, aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Barakuda di mulai dari Kantor Bupati Pohuwato, dan dilanjutkan di DPRD kabupaten Pohuwato.
Masyarakat Taluduyunu Dapat Bantuan Dari Pelaku Usaha Tambang Rakyat Pohuwato
KompasPemburuKeadilan.Com, POHUWATO – Para pelaku usaha tambang rakyat di Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, menunjukkan kepedulian sosial dengan membagikan bantuan kepada masyarakat, di Desa Taluduyunu, Kecamatan Buntulia, Jum’at (13/12/2024). Adapun bantuan tersebut berupa 30 paket sembako kepada kaum dhuafa serta 150 karung pupuk kepada petani di Desa Taluduyunu. Tidak hanya itu, mereka juga berkomitmen untuk melakukan pengerukan sedimentasi sepanjang irigasi persawahan yang selama ini menjadi salah satu masalah utama bagi petani di wilayah tersebut. Kegiatan ini merupakan bagian dari program “Pelaku Usaha Tambang Rakyat Berbagi,” yang direncanakan berlangsung secara rutin dan akan didistribusikan empat kali dalam sebulan, dengan target penerima berbeda di setiap desa di Kecamatan Buntulia. Diketahui, kegiatan sosial ini sebelumnya juga telah dilaksanakan di Desa Hulawa pada minggu pertama. Para pelaku tambang inipun berharap bantuan tersebut dapat memperkuat hubungan baik antara para penambang dengan masyarakat yang terdampak. Pada minggu kedua program ini, paket sembako yang dibagikan berisi beras, minyak goreng, gula, teh, mie instan, kopi, susu, serta uang tunai sebesar Rp.50.000 per paket. “Ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial dari para pelaku usaha tambang kepada masyarakat sekitar, terutama mereka yang terdampak oleh aktivitas tambang,” ujar Ketua Karang Taruna Desa Taluduyunu, Yusuf Tantu, yang mewakili Pembina Kegiatan, Yosar R. Monoarfa. Menurut Yusuf, kegiatan ini sangat membantu masyarakat Desa Taluduyunu, terutama para petani dan kaum dhuafa yang terdampak aktivitas tambang. “Kami berharap program ini terus berlanjut. Jangan hanya hari ini, tapi bisa rutin membantu masyarakat, terutama petani yang terdampak sedimentasi dari aktivitas tambang,” ujar Yusuf. Sementara itu, Penyuluh Pertanian Buntulia, Ahmad Hadits Bay, juga menyampaikan hal serupa. Ia pun mengapresiasi upaya dari para pelaku tambang yang mulai memperhatikan dampak dari aktivitas mereka terhadap lingkungan sekitar. “Sedimentasi di irigasi persawahan akibat aktivitas tambang memang menjadi masalah besar. Dengan adanya bantuan ini, sedikit banyak luka petani sudah terobati. Kami berharap, ke depan bantuan tidak hanya berupa pupuk, tapi juga alat dan mesin pertanian (alsintan),” harap Ahmad. “Alhamdulillah, dengan adanya kegiatan ini, kami merasa lebih diperhatikan. Semoga ke depan kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi semakin luas jangkauannya,” tambah Yusuf.
Dinilai Gagal Jalankan Program, Ketua LPKP Minta Bupati Pohuwato Copot Kepala Dinas Pertanian
KompasPemburuKeadilan.Com, POHUWATO – Dinas Pertanian Kabupaten Pohuwato kembali menjadi sorotan. Ketua Lembaga Pemantau Kinerja Pemerintah (LPKP) Kabupaten Pohuwato, Ismail Hippy, menilai dinas tersebut gagal merealisasikan program presiden maupun visi misi Bupati Pohuwato. “Dinas Pertanian Pohuwato ini tidak becus dalam menjalankan tugasnya, salah sasaran dalam penyaluran bantuan. Kami meminta Bupati Pohuwato segera mencopot Kepala Dinas Pertanian,” ujar Ismail, kepada Wartawan, Jumat (06/12/2024). Dia mengatakan, ada banyak permasalahan di lapangan, seperti penyaluran alat dan mesin pertanian (alsintan) yang tidak tepat sasaran. Pohuwato diketahui menerima alokasi bantuan 70 unit pompa, 20 unit traktor roda dua, dan 10 unit traktor roda empat yang diberikan secara bertahap. Namun bantuan tersebut, kata Haji Cuu sapaan akrab Ismail Hippy, justru diklaim hanya diberikan kepada pihak yang dekat dengan kepala dinas. “Seharusnya bantuan ini diterima sama orang-orang yang berhak, tapi kenyataan dilapangan berbeda. Orang-orang yang dekat dengan kepala dinas yang justru dapa itu bantuan,” lanjut Ismail. Menurut Haji Cuu, keluhan ini juga datang dari para petani terkait kebijakan pupuk bersubsidi. Banyak petani merasa kesulitan memenuhi berbagai persyaratan, seperti kartu tani dan sistem e-RDKK. “Itu petani-petani harus buat laporan dulu, bawa KTP, bikin CPCL-nya. Akhirnya banyak yang tidak dapat pupuk,” ujar Haji Cuu. Selain itu, program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-up Initiative (READSI) yang dibiayai hibah Bank Dunia juga dianggap gagal. Dia mengaku, masih banyak petani yang mengeluhkan kurangnya manfaat program READSI ini, termasuk soal pembagian dana bagi hasil. Untuk itu, aktivis LPKP ini mendesak Dinas Pertanian Pohuwato untuk lebih maksimal dalam bekerja dan berinovasi. Jika tidak ada perubahan. “Jika tidak ada perubahan, maka tunggu-tunggu jo. Bila perlu kami akan meminta Bupati segera bertindak tegas dan mengganti Kepala Dinas Pertanian,” tegasnya. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Dinas Pertanian terkait tuntutan ini.
Maneger SPBU Gorontalo Respon Cepat Keluhan Pengendara Atas BBM Bercampur Air di Pohuwato
KompasPemburuKeadilan.Com, GORONTALO – Keluhan terkait bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Marisa, Kabupaten Pohuwato, yang diduga tercampur air, ramai diperbincangkan di media sosial, Jumat (6/12/2024). Kondisi ini memicu keresahan di kalangan pengendara yang merasa dirugikan. Menanggapi hal tersebut, Manajer SPBU Gorontalo, Abd Rahman Djafar, langsung memberikan klarifikasi. Kepada awak media melalui pesan WhatsApp, Abd Rahman menyatakan pihaknya telah mengetahui informasi yang beredar dan tengah berupaya menindaklanjuti laporan tersebut. “Kami sudah menerima informasi mengenai keluhan ini dari berbagai media. Saat ini, kami sedang berkoordinasi dengan tim HSSE (Health, Safety, Security, Environment) dan TBBM (Terminal BBM) untuk melakukan investigasi lebih lanjut,” ujar Abd Rahman. Ia juga memastikan bahwa manajemen SPBU berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan ini secara transparan dan profesional. “Langkah investigasi akan kami lakukan untuk memastikan kualitas BBM yang disalurkan tetap sesuai standar. Namun, kendaraan yang terkontaminasi sudah dilakukan perbaikan dan semua biaya sudah di tangung pihak SPBU,” tambahnya.
Waduh, YL Dilaporkan Balik ke Polisi Atas Dugaan Pengancaman
KompasPemburuKeadilan.Com, POHUWATO – Setelah dilaporkan oleh YL ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Pohuwato, kini giliran R yang melaporkan balik YL atas dugaan pengancaman. Laporan tersebut masuk di SPKT Polres Pohuwato, Sabtu (16/11/2024) malam. Fadila Hulopi, istri R, mengungkapkan bahwa dugaan ancaman tersebut dilontarkan oleh YL saat insiden terjadi. Ia mengaku merasa tidak nyaman dengan ucapan tersebut, sehingga memutuskan untuk menempuh jalur hukum. “Entah sadar atau tidak, dia (YL) mengancam suami saya. Katanya dia mau keluarkan kepala. Entah kepala apa yang dimaksud, kepala ikan? Saya juga khawatir. Maka, saya lapor balik dia,” ungkap Fadila. Ia juga menyatakan bahwa sejak insiden tersebut, suaminya belum kembali ke rusunawa atas permintaannya. “Bajunya saja ini saya bawa, karena memang belum pulang ke rusun,” ujarnya. Fadila merasa heran dengan pemberitaan yang menurutnya menyudutkan suaminya. “Saya tidak menyalahkan isi berita, mungkin saja mereka tidak tahu. Padahal, kami merasa jadi korban. Suami saya hanya membela diri karena memegang kunci mobil saat kejadian,” jelasnya. Saat ditanya terkait kemungkinan perdamaian, Fadila menyatakan bersedia jika ada upaya ke arah itu. “Saya khawatir juga dengan suami saya. Kami ini pendatang, suami saya hanya pekerja honorer, dan saya masih punya dua anak kecil,” tambahnya. Kanit SPKT III Polres Pohuwato, Bripka Arifin Mohamad, S.H., membenarkan laporan dari R yang bernama lengkap Mohamad Rion R. Daud, seorang karyawan honorer. “Laporan yang diterima terkait dugaan pengancaman, dengan terlapor Lk. Yonis Latif. Saat ini kasus ini masih dalam tahap pendalaman untuk memastikan fakta yang sebenarnya,” ujar Bripka Arifin.