
Kompaspemburukeadilan.com
Selamat Hari Desa Nasional tanggal 15 Januari 2025
Sebagai Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Desa, tugas utama yang kami emban adalah menyelesaikan perintah. Di tahun 2025, momen ini menjadi pengingat bahwa esensi dari kerja kami tidak terlepas dari siklus menunggu, melaksanakan, dan menyelesaikan perintah. Hal ini mencerminkan kedisiplinan, komitmen, dan integritas yang melekat pada tugas kami, sebagai agen perubahan yang bertugas mendampingi pemerintah Kabupaten dan Desa dalam setiap fase pembangunan.
Dalam melaksanakan tugas, sering kali kami dihadapkan pada beragam informasi yang dapat mengganggu fokus dan ritme kerja. Namun demikian, sebagai TPP yang profesional, kami memahami bahwa tantangan tersebut adalah bagian dari tanggung jawab yang harus dihadapi. Kunci utama adalah tetap menjaga komitmen pada tujuan awal: memastikan pembangunan desa berjalan sesuai dengan amanat regulasi dan visi Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, (Kemendes PDT).
Saat ini, desa-desa di seluruh Indonesia sedang berada dalam fase penting, yaitu penyusunan dan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun Anggaran 2025. Fase ini adalah langkah awal yang sangat krusial dalam memastikan keberhasilan pembangunan desa untuk tahun mendatang. Kami, sebagai TPP, terus hadir mendampingi, memfasilitasi, dan memberikan asistensi kepada pemerintah desa. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap tahapan perencanaan hingga penetapan RAPBDes berjalan sesuai prosedur, transparan, dan akuntabel.
Komitmen kami adalah memastikan visi Kemendes PDT dapat diimplementasikan oleh pemerintah desa dengan baik. Kami mengawal penggunaan Dana Desa agar tepat sasaran, tepat guna, dan tepat manfaat. Sebab, pada dasarnya, Dana Desa bukan sekadar anggaran, tetapi merupakan instrumen penting untuk mendorong kemandirian desa melalui berbagai program pembangunan yang berkelanjutan.
Sebagai TPP, peran kami bukan hanya menjalankan perintah, tetapi juga menjadi jembatan yang menghubungkan kebijakan pemerintah pusat dengan implementasinya di tingkat desa. Kami hadir untuk memfasilitasi diskusi, mendampingi musyawarah desa, hingga memastikan langkah-langkah yang diambil telah sesuai dengan dokumen perencanaan. Selain itu, tugas kami juga mencakup pengawasan untuk mencegah penyalahgunaan anggaran, memastikan dana digunakan sesuai mandat, dan memberikan dampak nyata kepada masyarakat desa.
Namun, perjalanan ini tidak selalu mudah. Informasi yang beragam, tantangan lapangan, hingga dinamika desa sering kali menjadi ujian tersendiri. Meski begitu, hal tersebut tidak mengurangi semangat kami untuk terus memberikan yang terbaik. Kami memahami bahwa pekerjaan ini adalah amanah, bukan hanya dari Kemendes PDT, tetapi juga dari masyarakat desa yang mempercayai kami sebagai mitra pembangunan.
Dalam semangat menunggu, melaksanakan, dan menyelesaikan perintah, kami percaya bahwa tugas ini memiliki makna besar bagi perubahan desa. Kami berkomitmen untuk terus mendampingi hingga tercapai visi besar: desa yang maju, mandiri, dan sejahtera. Semoga keberadaan TPP di setiap desa menjadi bagian penting dari perjalanan panjang menuju Indonesia yang lebih baik, dimulai dari akar rumput: desa-desa di seluruh negeri.
Dengan segala tantangan yang ada, kami akan terus melangkah dan berkarya untuk memberikan kontribusi nyata. Inilah dedikasi kami, para TPP, yang bekerja dalam senyap tetapi membawa perubahan besar.