
Kompaspemburukeadilan.com
Samarinda -Tinggi intensitas curah hujan beberapa hari ini, masyarakat kembali diingatkan untuk waspada terhadap banjir bandang yang dapat terjadi di sejumlah daerah di Kalimantan Timur .sala satunya kota Samarinda
Pada hari Selasa tanggal 28-29 Januari 2025 terjadi cura hujan tinggi yang berkepanjangan sehingga mengakibatkan banjir dengan ketinggian 1,3 meter di beberapa wilayah kota Samarinda, Kalimantan Timur, dengan jumlah warga yang terdampak mencapai 2.677 jiwa, dengan total 883 KK.
Banjir Merendam berbagai wilayah, terutama daerah rawa – rawa dan aliran sungai karang mumus. Dengan ketinggian air yang bervariasi antara 50 cm sampai 130 cm.
Menurut ketua umum perhimpunan mahasiswa Katolik Republik indonesi (PMKRI) Cabang Samarinda, Nikolaus Yeblo mengatakan “Kalau bagian kota tentu ada penanganan dari pemerintah yg telah buat drainase sehingga banjir beberapa jam setelah itu surut. Namun beberapa titik yang belum ditangangi dengan baik contohnya di sekitaran bendungan benanga lempake dan sekitaran sungai karang Mumus. Ini menjadi tugas pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama mengatasi permasalahan banjir”.ujarnya
TOVI Biro Germas Bagian advokasi PMKRI Cabang Samarinda menghimbau kepada warga untuk tetap waspada dan segera mengungsi jika kondisi semakin memburuk.
Banjir di Samarinda, Kalimantan Timur menjadi perhatian yang serius pemerinta dengan ribuan jiwa yang terdampak. Maka dari itu, saya Meminta Pemerintah daerah serta pemerintah kota Samarinda untuk segera mendistribusikan bantuan kepada warga yang berdampak. Karena sebagian besar aktivitas warga lumpuh.ujarnya
Tovi juga meminta Pemkot Samarinda untuk segera mengambil langkah konkrit untuk mengatasi banjir yang melanda di kota Samarinda, apalagi badan meteorologi, klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) memprediksi curah hujan yang tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Samarinda beberapa hari kedepan.tambahnya
Ketua presidium GERMAS (gerakan masyarakat ) PMKRI cabang Samarinda Bernadus Mado Belan, manyampaikan peryataan Sikap dengan mengatakan bahwa pencegahan banjir merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. “Kami mengingatkan bahwa pemerintah harus melindungi masyarakat serta memperhatikan kondisi lingkungan sekitar, dalam hal ini kami meminta agar semua hal yang berkaitan dengan pencegahan banjir ini benar benar diperhatikan dengan baik, ” karna ini bukan merupakan suatu bencana yang baru terjadi di kota Samarinda tetapi bencana yg terjadi secara rutin jika cura hujan tinggi dan sampe sekarang belum ada cara yang efektif untuk mengatasi masala banjir tersebut
Pungkasnya.