
Kompaspemburukeadilan.com
Samarinda – wacana pemberian kewenangan kepada perguruan tinggi untuk mengelola tambang adalah kebijakan yang bukan saja tidak masuk akal, tetapi juga merupakan bentuk pengalihan tanggung jawab yang semakin membebani dunia akademik.
Berdasarkan UU Pendidikan, perguruan tinggi memiliki tiga fungsi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Sudah pasti, pertambangan tidak selaras dengan aturan tersebut. Tambang, di mana pun prosesnya, pasti menyebabkan perusakan lingkungan,
Mahasiswa Ilmu Hukum universitas 17 Agustus 1945 Samarinda , Bernadus mado Belan atau biasa di sapa Beda belan,menilai dan memberikan kritik ,Jika kampus diberikan hak mengelola tambang, tidak hanya bertentangan dengan fungsi utama perguruan tinggi, tetapi juga membuka peluang besar bagi eksploitasi sumber daya alam secara masif.
Dan apabila wacana perguruan tinggi diberikan hak untuk mengelola tambang terjadi, akan timbul potensi-potensi besar yakni konflik kepentingan antara akademisi, pemerintah, dan korporasi yang berkepentingan dalam bisnis tambang tersebut.
Beda belan pun mengkritisi bahwa kampus seharusnya menjadi institusi yang netral dan berfungsi sebagai pengawas kebijakan publik, bukan justru terlibat dalam praktik bisnis yang berpotensi mencederai integritas akademik.ujarnya
Jika terus dibiarkan, ia khwatir dan akanka perguruan tinggi masih bisa mencetak generasi cerdas, berintegritas dan memiliki daya kritis yang tajam atau justru berubah menjadi generasi dari budak korporasi yang hanya mengejar profit.
Sudah saatnya kita mempertanyakan arah kebijakan ini. Jangan sampai pendidikan yang seharusnya menjadi hak dasar rakyat justru semakin sulit dijangkau karena dikendalikan oleh kepentingan bisnis.tambanya
Ia secara pribadi merasa kwatir dan dan memprediksi hal buruk akan terjadi apabilah wacana pemberian konsesi tambang tersebut terjadi yang mempunyai tujuan terselubung lain, sala satunya menundukkan perguruan tinggi agar tidak dapat lagi menjalankan fungsi kontrol terhadap pemerintah, sebagaimana yang selama ini berjalan.