Sampit Kalteng KompasPemburuKeadilan.com
Tamu Kita Kali ini adalah Niat Sugeng Priyono SPd Kepala Sekolah Dasar Negeri 3 Mentawa Baru Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur Kepada media ini Mengatakan bahwa jabatan itu adalah amanah yang harus di kerjakan dengan penuh ketulusan dan harus di pertanggung jawabkan, dunia akhirat.
Putra Jawa Tengah yang merantau ke Sampit tahun 1992 ini memulai tugas pertamanya sebagai guru di SDN Anjalipan sebuah pedalaman di Kotim, yang kemudian 1994 di pindahkan ke SDN tanah putih i,selanjutnya pada tahun 2021 diangkat menjadi kepala SD Baiturrahim Sampit dan pada 2010 kepala SDN 4 pelangsian yang sebelumnya mengajar sebagai guru biasa di SD Muhamnadiyah dan pada tahun 2014 sebagai guru biasa di SDN 3 MBH,,serta 2017 di promosi jadi kepala SDN 1 Sawahan, 2018 menjadi guru biasa SDN 3 ,serta 2022 diangkat lagi menjadi kepala SDN 3 MBH hingga saat ini.
Melihat rentetan pengalaman sebagai mantan kepala sekolah dan guru biasa di berbagai sekolah, tentu kepiawaian dan pengalaman ayah dari 1,Ahmad Wahyudin SKM.;
2,Hanif Rizki Akbar.
S, Kom,
3.Anisa Salisa SPd, 4.Ahmad Lutfi Rahmatullah,
5.Afiah Khoirunnisa
yang meperistrikan Atik Ambarwati SPd yang juga seorang pendidik ini.tidak perlu lagi di ragukan dalam menahkodai SDN 3 MBH yang prestasi dan peningkatan sumber daya manusianya hingga bisa sejajar dengan sekolah sekolah lain yang telah maju dan berkembang di Kotawaringin timur Kalimantan tengah .
Sugeng yang aktip di berbagai kegiatan dan organisasi serta yayasan ini menegaskan bahwa untuk menangkal segala pengaruh pengaruh negatip yang sangat sulit terbendung saat ini, dirinya mengajak semua komponen yang memiliki keterikatan moral dengan sekolah ini seperti para guru serta komite sekolah sebagai representasi orang tua atau wali murid dalam membuat kebijakan atau program yang memiliki nilai tambah dan berpengaruh langsung dalam pembentukan karakter anak murid disekolah,
Aktivis Dakwah ini juga menyampaikan bahwa, memilih profesi guru sebagai jalan pengabdian, pada bangsa dan negara karena dirinya merasa sangat dekat dan menyenangi dunia anak anak sehingga masih di jenjang SMA pun dirinya sudah bantu bantu mengajar di madrasah Tsanawiyah di Banjar negara Jawa Tengah, masih menurut alumni IKIP Malang ini , jabatan itu adalah amanah yang harus di laksanakan dengan ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab tanpa harus berfikir jabatan, intinya menurut Sugeng yang juga aktip sebagai Khotib dan kader Muhammadiyah ini bahwa, SAMI’NA WA ATO’NA taat dan mendengar apa perintah atasan., semisal amanah yang ada pun di cabut Alhamdulillah, kita di promosi juga Alhamdulillah karena semua amanah adalah titipan ungkap sosok yang mudah akrab dengan siapa pun tanpa membedakan suku,ras dan agama dalam bertugas dan mengayomi ini ,dan ia juga bersyukur bisa Berkonstribusi dan mengabdi pada bangsa dan negara ini melalui jalur pendidikan mencerdaskan anak anak bangsa, yang meskipun menurutnya banyak cobaan dan hambatan ,tapi harus semuanya itu di lalui dan selesaikan secara bijak dan tawad’uh:(MURI)