KompasPemburuKeadilan.Com. POHUWATO – Seorang mahasiswa baru Fakultas Hukum Universitas Pohuwato bernama Hitler Simanungkalit harus menghadapi kenyataan pahit. Ia diduga dipulangkan dari kampus dan uang Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SSP) yang telah ia bayarkan dikembalikan.
Tindakan ini diduga merupakan imbas dari aktivitasnya sebagai jurnalis yang memberitakan persoalan gaji dosen yang belum dibayarkan di kampus tersebut.
Kejadian ini berawal ketika Hitler, yang juga berprofesi sebagai wartawan, mengunggah berita terkait penunggakan gaji dosen di Universitas Pohuwato.
Laporan ini dengan cepat menyebar dan menjadi perhatian publik. Tak lama setelah berita tersebut terbit, pihak universitas diduga melakukan pemanggilan terhadap Hitler.
Hitler mengungkapkan, pemulangan dan pengembalian uang SSP miliknya secara tiba-tiba ini sangat mencurigakan.
Hal ini menimbulkan dugaan kuat bahwa keputusan tersebut merupakan sanksi atas pemberitaan yang ia lakukan. Dirinya pun menyayangkan tindakan ini, ia menilai bahwa tindakan tersebut dapat membungkam kebebasan berpendapat dan berekspresi, khususnya di lingkungan akademis.
“Ini sangat disayangkan. Seharusnya kampus menjadi tempat di mana kebebasan pers dan kebebasan berekspresi dijunjung tinggi, bukan malah membungkamnya,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Rektorat Universitas Pohuwato belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. Upaya konfirmasi terus dilakukan untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut.