Peryataan Sikap GERMAS PMKRI Cabang Malaka Mendesak Kapolres Malaka Serius Tangani Kasus Pembunuhan di Desa Weoe

Kapolres Malaka Serius Tangani Kasus Pembunuhan di Desa Weoe

Kompas pemburu keadilan- Pada tanggal 6 Desember 2024 terjadi peristiwa berdarah yakni peristiwa pembunuhan sadis yang terjadi di Desa Weoe dan terdapat satu korban meninggal dunia yakni Bapa paulus seran ba’e tepat pada pukul 13:00 WITA di kebun miliknya

Adapun lampiran lengkap kronologi peristiwa pembunuhan tersebut menurut saksi mata yakni istri dan anak-anak dari korban pembunuhan yang menceritakan secara gamblang peristiwa tersebut.

Berikut kronologisnya, kejadian bermula pada tanggal 3 Desember 2024 istri korban dan saudara dari pelaku adu mulut terkait batas lahan kebun yang berimbas di laporkan ke kepala desa Weoe,dan kejadian pun berlanjut pada tanggal 6 Desember 2024, korban bersama istri dan anak-anak nya pergi ke kebun untuk menanam ubi, saat tiba di kebun terdapat seorang yang terduga sala satu pelaku yakni Kolatu, suda ada di kebun korban dan selang waktu beberapa menit terduga pelaku ini berteriak memangil nama dan mengucap “Klik EMI Mai Te Ema Sia Mai Tian” yang artinya ” klik datang sekarang karna mereka suda tiba di kebun” ujarnya

Orang yang di panggil yakni BERE KLIK yang merupakan pelaku utama dalam pembunuhan berencana ini , setela sala seorang terduga pelaku ini berteriak dia pun menghilang dan tidak di ketahui oleh saksi mata di kebun itu

Korban bersama istri dan anaknya melanjutkan pekerjaan mereka menanam ubi,setela selesai menanam ubi merekapun istirahat sambil makan siri pinang dan menghisap tembakau,kemudian datanglah sala satu komplotan yang terduga pelaku menghampiri mereka yakni Pelipus Taek ( Masi di periksa jadi saksi dalam perkara ini ) ikut bercerita dan menghisap tembakau bersama korban ,kemudian Pelipus Taek ini bertanya tentang masala Lahan kebun tersebut “EMI MAI TAMAN TIAN BE NE’E PASTI MASALAIDE BE BOT” artinya ” jika kamu tanam kamu akan mendapatkan masala besar” ujarnya.
Dan di jawab oleh sang istri yang mengatakan ” MASALAH BE SOIN E TAN NE’E AMI TAMAN BE AMI RAIN” yang artinya ” masala juga tidak apa-apa karna kami tanam di lahan kami” pungkasnya

Baca Juga  Pemkab Simalungun Berangkat Pasukan Kirab Pembawa Api PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024

Dalam selang waktu 30 menitan datanglah YEREMIAS BERE atau Bere Klik yang merupakan pelaku utama, datang dari arah belakang dengan membawa sebila parang langsung menebas kepala suami korban yakni Paulus seran ba’e sebanyak dua kali yakni di daerah Waja dan kepalah bagian kiri belakang korban.

Setela melakukan pembacokan tersebut sang pelaku langsung melarikan diri sempat di kejar oleh anak dari korban yakni Naiklaran namun tidak dapat menangkap pelaku,kemudian datanglah Kaka kandung dari klik (pelaku utama) yakni Nahak Ulun dengan membawa sebila parang dan mengintimidasi sala satu anak korban yakni Bete Ris yang sedang memangku korban dengan berlumuran darah,dengan mengucap “AMA OKE MATE TIAN KA SE MORIS ?” yang artinya “Ayah kamu suda meninggal atau belum kalau belum saya mau menghabisi nyawanya” ujarnya

Kemudian Bete Ris (anak korban) hanya menangis dan memangku ayanya yang berlumuran dara dab setelah beberapa menit kemudian Kaka kandung pelaku utama inipun bertanya “INA OK IHA NABE.?” yang artinya ” dimana ibu mu .? Setelah melihat istri korban sala satu pelaku ini mengejar istri korban dengan sebila parang dan tanpa sarung namun ia tidak berhasil mengejarnya

Dalam kronolgis peristiwa pembuhan tersebut, Yohanes Nahak selaku Persedium Gerakan masyarakat (GERMAS) PMKRI Cabang Malaka menyatakan sikap tegas dan mendesak kapolres setempat harus jeli dalam memperoses kasus pembunuhan yang sedang berjalan saat ini, karna menurutnya “kasus pembunuhan ini bukan lagi kasus pembunuhan tunggal tetapi kasus pembuhan berencana dan dia meminta Kapolres Malaka harus jeli dalam mengkaji laporan” pungkasnya.( Beda belan)