Kompaspemburukeadilan.com
Samarinda – PMKRI Cabang Samarinda mengkritisi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh pengelolaan limbah yang buruk di sekitar Hotel Mercure dan Ibis. Berdasarkan informasi dari masyarakat yang sering melewati jalur sekitar gedung parkir Plaza 21 Samarinda, sering tercium bau tak sedap yang mengganggu kenyamanan.
Merespons hal tersebut, Ketua PMKRI Cabang Samarinda, Nikolaus Yeblo dan jajarannya melakukan audensi dengan pihak HRD Hotel Mercure pada 7 Februari 2025 untuk menanyakan proses instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di hotel tersebut. Dalam pertemuan tersebut, pihak hotel mengakui adanya kerusakan pada instalasi IPAL, yang menyebabkan aroma tak sedap di sekitar area parkir Plaza 21.
Ketua PMKRI Cabang Samarinda, dalam pertemuan tersebut, meminta agar pihak hotel segera melakukan perbaikan terhadap instalasi pengolahan air limbah tersebut agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar area tersebut.
Tiga hari setelah pertemuan, tepatnya pada 10 Februari 2025, DPRD bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap instalasi pengelolaan air limbah di Hotel Mercure dan Ibis. Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, yang memimpin sidak tersebut, mengungkapkan bahwa keluhan masyarakat terbukti benar. Bau tak sedap yang dirasakan pengendara yang melintasi area tersebut disebabkan oleh pengelolaan limbah yang buruk.
Hingga hari ini, bau tak sedap tersebut masih tercium di sekitar hotel, menurut informasi yang diterima dari salah satu pengendara yang melewati lokasi tersebut.
Menanggapi hal ini, Ketua PMKRI Cabang Samarinda meminta DPRD dan Wali Kota Samarinda untuk segera memberikan sanksi tegas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, mengingat adanya kelalaian dalam proses perbaikan IPAL. PMKRI juga mendesak pihak hotel untuk segera mengambil langkah konkrit dalam penyelesaian permasalahan ini agar tidak merugikan masyarakat sekitar.
PMKRI berharap agar hotel segera melakukan perbaikan dan pengawasan yang lebih ketat terkait instalasi pengolahan air limbah agar masalah ini tidak terus berlanjut, serta tidak merugikan lingkungan dan kenyamanan masyarakat dan apabila dalam waktu dekat ini tidak ada perubahan terkait masalah ini,maka kami akan melakukan aksi besar-besaran