
Sampit Kalteng
Kompaspemburukeadilan.com
Tamu Kita Dalam Profil Pendidikan Kali ini Adalah Kepala SD Negeri 7 Mentawa Baru Ketapang Ahmad Basuki SPd yang ditemui media ini di selah kesibukannya sebagai kepala sekolah dan berbincang banyak hal seputar pengalaman dan perjalan dirinya sebagai abdi negara lewat jalur pendidikan yang di akuinya di jalani dengan mengalir begitu saja tanpa pernah terlintas atau bercita cita untuk menjadi seorang guru, tapi karena ALLAH SWT yang telah mengatur segalanya dan terkondisi dengan keadaan keluarga hingga profesi sebagai guru dengan ikhlas dan penuh rasa syukur serta berfikir positip terhadap penentu takdir ,maka dirinya pun menjalani profesi mulia ini sebagai jalan pengabdian untuk berdamai dengan kehidupan.
Sebagai anak yang di lahirkan dan di besarkan dari keluarga Tentara Nasional Indonesia (TNI) tentu bicara soal didikan keras atau tuntutan disiplin dan taat menjalankan perintah agama sebagai keluarga muslim yang taat,tidak perlu lagi di ragukan hingga pada saat dirinya di tugaskan pertama kali sebagai guru di daerah terpencil di SDN Bapinang hilir laut Hantipan kecamatan Pulau Hanaut selama 8 tahun, sosok yang Hobby memancing kelahiran kotip Cimahi Bandung Jawa barat, Agustus 1967 ini tetap melaksanakan tugas itu sesuai yang diamanahkan negara kepadanya,karena selain didikan kedua orang tua yang telah menanamkan nilai nilai kebenaran dan keikhlasan dalam memaknai hidup, memang dirinya juga mengungkapkan sangat merasa dekat dan nyaman bila membersamai anak anak, serta berfikir positip dan senantiasa bersyukur dengan apa yang ada dan setiap saat memanjatkan Do’a untuk kedua orang tua sebagai ungkapan terimakasih atas jasa beliau hingga kita bisa sampai ke titik ini .. dari hal hal kecil ini di jadikannya pegangan hingga kapan di mana pun berada dengan tugas apa pun selalu merasa tenteram tanpa beban , karena berdamai dengan keadaan,memahami kehidupan sosial dan berfikir positip kepada semua..karena bagi Kepala sekolah yang sudah 16 Tahun di SDN 7 yang sebelumnya adalah kepala SDN Bapinang Hilir 3 Handil nawar 1999 menggantikan Zainuddin SPd , dan bangunan sekolah pada saat itu sama sekali tidak ada, selain hanya ada perumahan yang berkapasitas 25 siswa, dan siswanya itu Sampat vakum dan hampir tidak ada kegiatan Pendidikan ungkap sosok penggiat motor trail ini sampai adanya satu unit ruang kelas bantuan pemerintah,. barulah kegiatan normal kembali hingga adanya 99 murid dan 10 tahun kemudian yaitu di tahun 2009 barulah dirinya di promosi sebagai kepala SDN 7 MBK Kotim.
Dan selama 16 tahun di posisi ini Alhamdulillah berkat dan kerja sama yang baik dari semua pihak, baik para guru, pengurus komite sekolah dan masyarakat serta pemerintah hingga sekolah ini bisa jauh merubah dirinya hingga seperti saat ini pungkas alumniAlumni Strata Satu (S1) PGSD universitas Palangkaraya, yang menguatkan dirinya menerima takdir sebagai guru ,karena, selain tugas guru itu mulia,dirinya menyadari posisi sebagai anak laki laki kedua di keluarga harus merasa terpanggil untuk meringankan serta mengambil alih tanggung jawab sang ayah yang Hanya berharap gaji pensiunan dari TNI untuk mengayomi adik adiknya dalam melanjutkan pendidikan yang berjumlah masih 3 orang, hingga tanpa berfikir dirinya mendaftar ke SPG sebagai sekolah guru..
Alhamdulillah apa pun proses itu semua harus di syukuri tegas mantan pengurus PGRI Kotim di zamannya ini..dan dirinya berpesan bahwa seorang guru jika bisa membedakan antara tugas mengajar dan tugas mendidik insya ALLAH semua akan berjalan sesuai harapan kita bersama..dan paling akhir disampaikan bahwa, untuk semua komponen yang terkait dengan sekolah ini,terimakasih telah membersamai kami sehingga bisa menghadirkan siswa siswi yang berprestasi, kemajuan pembangunan yang sangat luar biasa asa, kekompakan dan kebersamaan yang sangat baik, PO penghargaan demi penghargaan berdatangan, hingga dirinya berharap hubungan itu harus di rawat untuk di pertahankan dengan baik sampai di saat di mana yang kuasa di atas sana menetapkan takdir kita selanjutnya untuk tetap kita jalani dengan rasa syukur dan berfikir positip kepada sesama tegas sosok sederhana dan l rendah hati yang supel dan mudah akrab dengan siapa pun tanpa memandang suku ras dan agama ini..karena hidup ini hakekatnya harus saling memanusiakan ungkap pak Ahmad Basuki SPd Mengakhiri pembicaraan. (MURI/NB)