Borong, kompaspemburukeadilan.com – Pembangunan lapisan penetrasi (Lapen) di Desa Langga Sai, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga berkualitas buruk. Hal itu terlihat dari fakta di lapangan di mana lapen tersebut sudah rusak. Beberapa titik sudah terkelupas.
Hal tersebut diutarakan oleh Warga Desa Langga Sai yang berinisial AR kepada media ini melalui pesan singkatnya pada Jumat (5/9/2023).
Menurut dia, pembangunan lapen tersebut bersumber dari Dana Desa tahun 2021 dan mulai dikerjakan pada tanggal 19 Februari 2022. Sementara volume pekerjaannya berjarak 500 meter. Kemudian pagu anggarannya Rp500 juta.
“Pembuatan lapen jalur Runus-Sesur itu sangat sangat buruk kualitasnya. Kualitas yang sangat buruk ini akibat tidak seriusnya pemerintah Desa Langga sai untuk membangun,” tegasnya.
Bahkan kata dia, aspal yang tersisa berjumlah tujuh drum. Namun Pemerintah Desa (Pemdes) menjualnya kepada salah satu warga di desa tersebut.
“Kami masyarakat tidak tahu uang hasil penjualan aspal tersebut. Dan yang pastinya kami masyarakat menduga hasilnya masuk kantong pribadi. Karena pada dasarnya tidak ada informasi ataupun bentuk sosialisasi kembali kepada kami masyarakat,” katanya.
Dia mengaku mewakili warga Desa setempat meminta Kades untuk bertanggungjawab atas lapen yang berusia seumur jagung tersebut.
“Kami masyarakat tidak merasa puas dengan kondisi yang ada. Apalagi ini jalur utama dan juga yang di anggarkan dari ADD tentunya harus benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” tukasnya.
Media telah berusaha untuk menghubungi kepala desa Langga Sai tapi kontaknya tidak tidak aktif.
Laporan : Aristo Jeling