
Kompaspemburukeadilan.com
Oleh :Muliady Muh. Djufri
Menghadiri pesta pernikahan di pulau atau lokasi yang berbeda dari tempat tinggal memiliki beberapa makna penting, baik dari segi budaya, sosial, maupun agama:
Bentuk Penghormatan dan Dukungan: Ini adalah wujud nyata dari penghargaan dan dukungan kita terhadap pasangan yang menikah dan keluarga mereka.
Perjalanan jauh menunjukkan keseriusan dan upaya kita untuk berbagi kebahagiaan di momen penting mereka.
Mempererat Tali Silaturahmi: Pernikahan berfungsi sebagai ajang untuk menyatukan orang-orang dan menumbuhkan rasa kebersamaan. Kehadiran kita , terutama setelah menempuh perjalanan, membantu memperkuat ikatan tidak hanya dengan mempelai, tetapi juga dengan keluarga besar dan teman-teman lain yang mungkin jarang bertemu.
Restu dan Doa: Kehadiran fisik sering kali dimaknai sebagai pemberian restu dan doa secara langsung kepada pasangan pengantin untuk kehidupan baru mereka. Dalam beberapa budaya, restu dari kerabat dan tamu sangat penting untuk kelancaran dan kebahagiaan rumah tangga.
Menghargai Perbedaan Budaya (jika pernikahan antar budaya):
Tapi,Jika pernikahan tersebut melibatkan pasangan dari pulau atau suku yang berbeda, kehadiran Kita juga bisa dimaknai sebagai bentuk toleransi dan penghargaan terhadap tradisi serta budaya setempat.
Pemenuhan Kewajiban Sosial dan Agama: Dalam banyak kepercayaan, termasuk Islam, memenuhi undangan pernikahan adalah salah satu hak sesama Muslim yang harus ditunaikan, bahkan dianjurkan jika memungkinkan, sebagai bentuk perhatian yang membahagiakan orang yang punya hajat.
Secara keseluruhan, tindakan melakukan perjalanan ke pulau lain untuk menghadiri pernikahan menunjukkan komitmen pribadi dan solidaritas sosial yang kuat terhadap hubungan tersebut, mengatasi hambatan geografis demi kebersamaan dan perayaan.
Dan penulis barusan hari ini Minggu 2 Nopember 2025 menghadiri acara pernikahan WAIS dan ELSA yang tempat pelaksanaan pestanya agak sedikit unik karena kita menggunakan dua jenis kendaraan, yaitu kendaraan darat dan kendaraan laut baru bisa tiba dari Palangkaraya menuju Sampit dan dari pelabuhan pusat perbelanjaan Sampit (PPM) kita nyebrang ke pulau Mentaya sebrang desa seranau Kotawaringin Timur Kalimantan tengah.
Sekilas perjalanan
nampak tidak ada yang luar biasa,hanya saja memiliki kesan yang berbeda yang tak dapat di urai dengan kata kata jika dibandingkan ketika kita hadir di pesta lainnya di kota kota besar yang butuh style dan menjaga image di depan para kolega atau sahabat, sehingga pakaian dan perhiasan harus yang mewah mewah dan itu lazim,namanya juga di kota meski tak harusnya juga begitu iyalah kan.
Tapi untuk hadir di pesta pernikahan di pulau atau desa desa ,cukup menggunakan Kemeja Batik karena ini adalah pilihan paling umum dan sangat tepat untuk di Kenakan ,kemeja batik lengan panjang atau pendek yang penting rapi dengan celana bahan biasa atau celana panjang sederhana yang penting juga bersih dan tidak robek atau Kemeja Lengan Panjang dan Celana Bahan biasa sudah cukup karena untuk itu semua tidaklah jadi ukuran penghargaan atau penghormatan di pesta nikahan di pelosok atau di pulau karena yang terpenting adalah berpenampilan sopan dan santun untuk melengkapi bentuk penghargaan kita pada tuan pesta yang telah juga memberi penghargaan pada kita dalam bentuk undangan menghadiri pesta ,demi untuk secuil Restu dan Do’a pada putra putri mereka yang telah bersanding di pelaminan.. yang terpenting adalah proses perjalanan dari kota menuju ke pulau tempat acara pesta nikahan yang menciptakan kesan yang mendalam.
Akhirnya kepada Kedua Mempelai WAIS dan ELSA Selamat berbahagia semoga SAMAWA.
(Penulis Adalah Kolumnis dan Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Media Kompas Pemburu Keadilan)