
Kompaspemburukeadilan.com
Dalam rapat tadi di buka Bapa Jhon membuka pembicaraan yang di hadiri Organisasi Adat Dayak yang ada di kota Banjarmasin
Untuk menjalin ukuwah/kerukunan yang harmonis di wilayah kalsel husus di kota Banjarmasin, tidak ada yang membedakan antara Dayak maupun Banjar adalah Rumpun Dayak.
Kemudian ditambah kan Pa. Lutfi agar Budaya Adat Dayak /kesukuan Banjar adalah Dayak, kata Pa. Lutfi yang mana dirapatkan bersama organisasi Adat Dayak lainya
Pa. Lutfi mengatakan kita harus mempunyai kekuatan Hukum/Payung Hukum perda perlindungan hukum Adat agar tanah ulayat dan lain nya mempunyai kekuatan hukum di Indonesia.
Mengenai orang Banjar bukan Dayak di sanggah Pa. Lutfi bahwa suku Banjar leluhurnya Dayak
Orang banyak tidak tau sejarah yang sebenarnya
oMaka suku Banjar itu adalah Dayak Leluhurnya
Tanah Borneo /Dayak wajib kita pertahankan warisan Leluhur kita dulu yang masa itu di Pegunungan Meratus dipimpin. Datu Unu
Untuk kelanjutan Adat Dayak dipurom Rapat
Tidak ada A, B, dan C
Semua sama saling menjaga kebersamaan agar berdiri tegak dan tidak dapat dicerai beraikan oleh pihak manapun, untuk menjaga Leluhur Nenek moyang kita. Pa. Lutfi akan membantu dalam Rapat terbuka apa yang di bicarakan dalam Rapat itu, selama masih menjadi Anggota DPRD Provinsi sebelum beliau habis masa kerja Beliau sebagai wakil Rakyat.
Kata beliau maka ajukan Proposal kepada beliau untuk membantu Organisasi Adat Dayak, termasuk kata beliau kepada Pa Yurico dan Pa. Jhon segera membuat proposal secepatnya.
di Akhir pembicaraan Habib Patur mengatakan, orang Dayak baik beagama kaharingan, islam ataupun Kristen itu tidak masalah, yang penting /apa yang di ucapkan Pa. Lutfi dan Rapat bersama beliau membekaf dan mendoakan dan berkomitmen kami berdua untuk menjadikan
Masyarakat Adat Dayak menjadi Tuan Rumah di Tanah Borneo, baik di Kota maupun dipropensi menyatu padu penuh kebersamaan dan kesatuan yang berahlakul Qarimah bersatu padu sesama Bangsa Indonesia, kata beliau berdua
Nawarin. SH. Dangsar
Kompas pemburu
Keadilan.