
Cilegon, kompaspemburukeadilan.com- Setiap pasar tradisional pada umum nya harus memiliki papan nama yang berbentuk prasasti atau gapura sesuai dengan peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 26 tahun 2020.
Namun salah satu pasar rakyat yakni Pasar Baru Kranggot kota Cilegon tidak memiliki gapura nama lantaran telah ambruk, dan sampai dengan saat ini belum juga diperbaiki atau dibangun ulang
Diperkirakan ambruk nya gapura nama yang bertuliskan “Selamat Datang Pasar Baru Kota Cilegon ” sudah hampir 2 tahun lebih
“Udah dua tahun lebih kang ambruk nya, hampir 3 tahun kaya nya, kalau gak salah pas air sungai nya tinggi, pondasi nya ambruk” ucap Kang Nur Salim salah satu pedagang pasar saat ditemui, Rabu (05/03/2025)
Perihal tulisan yang terdapat digapura pun, Kang Nur sempet mengkritik, lantaran pada kalimat tanpa ada kata “Di” sebagai penghubung
“Kalau nanti mau dibangun lagi, harus nya lebih teliti lagi pada tulisan kalimat nya, Selamat Datang Pasar Baru Kota Cilegon , kok tanpa ada Kata “Di” nya, seolah – olah gapura itu di buat untuk menyambut Pasar Baru, bukan Pengunjung Pasar, kan Lucu” ucap nya sambil tertawa
Sementara saat tim media menghubungi Kepala UPTD Pasar baru Kranggot, Siti Rogayah menjelaskan bahwa pihak nya telah mengajukan ke Bank BRI melalui dana CSR, termasuk sudah sering melakukan pengajuan anggaran untuk perbaikan, namun sampai dengan saat ini belum terealisasi
“Saya coba CSR ke Bank BRI, semoga segera dapat direalisasikan, kalaw pengajuan lewat anggaran sudah sering kami ajukan” ujar nya melalui Pesen Whatsapp
Perihal kapan ambruk nya Gapura tersebut, Siti Rogayah mengatakan bahwa itu sudah terjadi sebelum Ia manjabat sebagai Kepala UPTD Pasar Baru Kranggot
“Jauh sebelum saya dan pak dani ditugaskan ke kranggot, enga faham pas kepala pasarnya siapa” jawab nya
Sementara Mahfud Wakil Ketua DPP Ormas Jargon Kota Cilegon merasa miris dengan kinerja para pejabat Khusus nya di Disperindag Kota Cilegon, yang tidak cepat dan tanggap perihal ambruk nya gapura Pasar Baru Kranggot
“Kok ini dibiarkan berlarut larut, gapura ini kan sebagai simbol, kabarnya Pasar Baru Kranggot ini Pasar terbesar se-Asia Tenggara, pasar kebanggaan masyarakat Cilegon, gapura ambruk aja kok belum juga diperbaiki, bagaimana ini pejabat nya, kurang gercap (Gerak Cepat) amat, berapa sih anggaran nya, gak akan sampai Ratusan juta ” ujar nya
Untuk itu, kang Mahfud mendesak agar Walikota Cilegon, Robinsar, untuk melakukan sidak ke sejumlah Pasar, agar orang nomor satu di Kota baja tersebut bisa mengetahui kondisi Pasar secara langsung.
“kami sudah melihat secara langsung Pasar Baru Kranggot dan Blok F, jadi Kami mendesak agar Pak Robinsar selaku Walikota Cilegon untuk juga melakukan sidak ke sejumlah Pasar Tradisional, seperti Pasar Kranggot dan Blok F, karena kadang pejabat itu suka menutup nutupi kondisi pasar yang sebenar nya ke Pimpinan” tegas nya
Dengan melakukan sidak, lanjut kang Mahfud, Robinsar bisa mendengar secara langsung keluh kesah dan saran terutama dari para pedagang
“Tentunya jika sidak akan ada komunikasi atau dialog antara warga pedagang dan Pak Robinsar, beliau bisa mendengar langsung keluh kesah atau saran dari pedagang maupun pembeli, dan bagaimana nanti nya Pasar tradisional di Kota Cilegon ini menjadi rapih dan nyaman” tutup nya (By, deni)