KompasPemburuKeadilan.Com, POHUWATO – Ketua Lembaga Pemantau Kinerja Pemerintah (LPKP) Kabupaten Pohuwato, Ismail Hippy, menyoroti keterlambatan proyek pembangunan jalan usaha tani yang dikerjakan oleh Pemerintah Desa Yipilo, Kecamatan Wanggarasi.
Pasalnya, proyek yang didanai oleh Dana Desa (DDS) tahun anggaran 2024 tersebut hingga kini belum juga rampung meskipun seharusnya sudah selesai.
Ismail Hippy menjelaskan, kondisi pekerjaan jalan tani hanya sebatas timbunan yang telah dilakukan empat bulan lalu, tanpa adanya pemadatan yang layak.
“Baru hanya timbunan yang ada dan itu pun sudah 4 bulan lalu, tidak ada pemadatan sehingga tidak ada pengapian. Itu kan harus pakai grider untuk pembentukan badan jalan,” ungkapnya.
Haji Cu’u sapaan akrab Ismail Hippy ini juga menyoroti papan proyek yang tidak mencantumkan tanggal pelaksanaan.
Dia menyebutkan bahwa anggaran proyek tersebut mencapai Rp 156.758.900, yang dikelola oleh Pejabat Kegiatan Anggaran (PKA) Desa Yipilo.
Menurutnya, pemerintah desa di bawah pimpinan kepala desa dinilai gagal dalam menyelesaikan proyek berbandrol ratusan juta tersebut.
“Ini ada apa, kenapa belum dikerjakan,” tanya Ismail saat berbincang dengan awak media di salah satu warung makan di Marisa, Selasa (10/09/2024).
Pria yang juga kontraktor ini menduga, proyek jalan tani tersebut berpotensi menjadi ajang penyelewengan uang negara karena keterlambatan dan kurangnya transparansi dalam pelaksanaannya.
Sampai berita ini diturunkan, upaya konfirmasi dari media kepada Kepala Desa Yipilo belum berhasil. Nomor telepon yang biasa digunakan oleh Kepala Desa tidak dapat dihubungi.