Mengenal Peusijuek di Aceh: Tujuan, Tata Cara dan Bahannya

(Theasianparent)

Banda Aceh – Pejabat atau tokoh yang datang ke Aceh akan disambut dengan prosesi peusijuek. Tradisi zaman dahulu itu masih dilestarikan hingga kini di Tanah Rencong.

Baca Juga  Pisah sambut Dandrem 101 Antasari dari pejabat lama BRIGJEN Ari Yanto, SE, MIP, kepada pejabat baru Kolonel INF. ILHAM YUNUS, S. sos MIS,
Baca Juga  Masyarakat Mendukung Hiburan Rakyat Pasar Malam di Rambung Merah, Munculkan Pertumbuhan Ekonomi

Sejumlah tokoh yang pernah di-peusijuek di Aceh antara lain Presiden Joko Widodo, Surya Paloh, Ganjar Pranowo, hingga yang terbaru Anies Baswedan saat melakukan safari politik. Bahkan, mantan gubernur Aceh Irwandi Yusuf juga dipeusijuek ketika pulang perdana ke Tanah Rencong usai bebas bersyarat dari Lapas Sukamiskin.

Selain itu, orang yang baru memperoleh jabatan juga biasanya ikut menjalani prosesi peusijuek. Misalnya Achmad Marzuki dipeusijuek usai dilantik menjadi Pj Gubernur Aceh serta Saiful Bahri alias Pon Yaya dipeusijuek setelah dilantik sebagai Ketua DPR Aceh.

Di Aceh, prosesi peusijeuk merupakan sebuah tradisi yang masih dipertahankan hingga sekarang. Tujuannya, untuk bersyukur kepada Allah. Biasanya, prosesi ini digelar terhadap benda atau manusia dengan harapan memperoleh berkah, selamat, atau akan berada dalam keadaan yang baik

Peusijuek sendiri berarti mendinginkan atau menenangkan hati. Di Aceh, peusijuek dilakukan saat seseorang mendapat kebahagian atau rahmat dan juga kala seseorang terlepas dari suatu musibah yang menimpanya.

Saat prosesi peusijuk digelar, orang yang dipercaya untuk mempeusijuek orang lain terlebih dahulu membaca Basmallah dan doa. Proses peusijuek kemudian diakhiri dengan makan nasi ketan bersama.

Ketua Majelis Adat Aceh, Badruzzaman Ismail, mengatakan, peusijuek sudah menjadi tradisi masyarakat sejak zaman dahulu. Tujuannya untuk membangun silaturrahmi dengan kerabat maupun keluarga. Saat prosesi peusijuek digelar, keluarga dan warga sekitar biasanya turut diundang. Hal itu dilakukan untuk menunjukkan rasa senang atau rasa sedih ke orang lain.

“Peusijuek ini sebagai bentuk bersyukur kepada Allah,” kata Badruzzaman kepada detikcom, Sabtu (6/9/2014) lalu.

Menurut Badruzzaman, prosesi peusijuek dilakukkan pada kegiatan-kegiatan tertentu dalam kehidupan masyarakat Aceh, seperti peusijuek pada kenduri perkawinan, kenduri sunatan, saat pelepasan calon jamaah haji dan berbagai kegiatan lainnya. Peusijuk bukan hanya dilakukan pada saat-saat upacara tertentu saja. Ada juga peusijuk yang dilakukan setelah terjadinya perdamaian antara dua atau beberapa orang yang sebelumnya bertikai.

“Peusijuek itu ada bermacam tempat dilakukan. Tapi cara dan doanya sama semua,” jelasnya.

[Detik]

Alamat Redaksi

Jl. Andi Sammeng lorong pasar Kalola RW/RW : 002/002 Dusun Awotarae Desa, Kalola Kecamatan. Maningpajo Kabupaten Wajo.Provinsi Sulawesi Selatan Kode Pos: 90952

Kontak person
Redaksi@kompaspemburukeadilan.com
0852-5551-4777

Copyright © 2023 Kompaspemburukeadilan.com