Kompaspemburukeadilan.com
Ketua panitia, Pastor Andreas Fanumbi, mengatakan, tujuan festival tersebut digelar untuk merajut kebersamaan di Provinsi Papua .”Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, pertama mengangkat harkat dan martabat orang Marind dan Yeinan,” terangnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, selain itu festival juga sebagai pesta rakyat dan budaya untuk mengangkat nilai-nilai sejarah Kabupaten Merauke.
Jelasnya, sejarah asal muasal nama Merauke yakni dari bahasa Marind yaitu Maloka Ehe atau yang memiliki arti Kali Maro.
Festival Kali Maro bakal diagendakan setiap tahun, dengan maksud agar generasi penerus mengetahui asal muasal Kota Merauke. Selain itu, Festival Kali Maro juga bertujuan untuk menceritakan peradaban suku Marind dari peramu hingga peradaban baru.
“Selain itu juga, Festival ini sebagai pesta iman, karena dulu para misionaris hati kudus Yesus pertama kalinya datang ke tempat ini untuk membuka hutan dan menjadikan sebuah kota yang saat ini dapat kita tinggal dan nikmati dengan damai,” jelasnya. Festival Kali Maro yang bakal berlangsung selama 5 hari itu, mempertunjukan sejumlah tarian suku Marind dan tarian Nusantara.
Tak hanya tarian adat, sejumlah hasil olahan makanan khas suku Marind dan hasil anyaman bakal dipertunjukan